11/14/2005

Istri kok nggak boleh kerja?


Aku baru selesai baca Newsweek. Disitu ada sebuah artikel tentang wanita-wanita yang sukses di bidangnya, seperti OprahWinfrey(Media Enterpreneur), Vera Wang (designer) dan Karen Huges (Mantan jubir president America). Aku sangat kagum dengan keberhasilan mereka dan passion yang mereka miliki untuk profesinya masing-masing. Belum lagi fakta bahwa selain sukses dibidangnya, kebanyakan mereka tidak melupakan peranan signifikan hidup mereka sebagai seorang ibu dalam kesehariannya.

Pemikiranku jadi berjalan ke wanita-wanita Indonesia saat ini. Di negara kita ini masih banyak wanita Indonesia yang tidak diperbolehkan oleh pasangan mereka untuk bekerja setelah menikah. Aku nggak bermaksud merendahkan peranan seorang wanita yang murni hanya sebagai ibu rumah tangga. Kebalikannya, aku justru memiliki rasa hormat yang sangat tinggi kepada kaum wanita yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. Itu luar biasa sekali karena itu adalah pekerjaan yang mulia dan tidak mudah.

Yang aku pertanyakan adalah fenomena dimana seorang pria memutuskan dan memaksakan kehendaknya kepada pasangannya untuk berhenti bekerja. Aku pikir di abad ke 21 ini, setiap orang -termasuk wanita- berhak untuk memutuskan yang terbaik bagi diri mereka tentunya tanpa mengabaikan peranan utama mereka sebagai seorang istri dan ibu. Keinginan kaum wanita yang sudah menikah untuk terus bekerja atau mengejar karir tidaklah dapat dipandang sebelah mata. Memang dengan adanya peranan ganda tersebut, tidaklah mudah untuk dilakukan. Tapi aku percaya bahwa dengan adanya dedikasi dan passion yang tinggi pasti kaum wanita bisa menjalankan peran ganda mereka dengan baik seperti yang telah dibuktikan di artikel newsweek diatas.

Aku mencoba untuk mereka-reka alasan mengapa masih ada kaum pria yang tidak menginginkan pasangannya untuk tetap bekerja setelah menikah...apakah karena mereka menganggap kaumku tidak mampu melaksanakan peran ganda dengan baik? Atau ini sebuah aktualisasi dari keegoan pria bahwa pria selalu lebih kuat dari wanita. Atau ini hanya fenomena budaya timur biasa yang memang tidak akan berubah untuk sebagian laki-laki?

Nah...kalau menurut pendapat kamu sendiri bagaimana?

Tiara